Tarkam Berhadiah 100 Juta di Kp. Leweung Gede Tenjo

Tarkam Berhadiah 100 Juta di Kp. Leweung Gede Tenjo| Beberapa waktu lalu saya menyaksikan kompetensi sepak bola di kampung leweung gede, tepatnya di lapangan sepak bola remsul yang biasa digunakan oleh pemuda kampung leweung gede  bermain bola setiap sorenya. Kompetisi yang diber label "Open Tournamen Sepak Bola BBS Cup II 2014" ini diikuti oleh tim sepak bola  di berbagai wilayah, tidak hanya dari Tenjo, tetapi dari daerah lainnya seperti Tigaraksa, Gembong, Cisoka dan wilayah lainnya. Yang menarik dari tournamen ini, tim yang ikut serta rata-rata menghadirkan pemain-pemain berkulit hitam dan pemain yang menghuni liga Indonesia.
saat tim tarkam Boca Junior kontra SMK Bani Harun Tenjo
Seperti beberapa waktu yang lalu, pertandingan antara tim Boca Junior dari Tiga Raksa dan tim SMK Bani Harun. Pertandingan yang berakhir 4-1 tersebut dimenangkan oleh tim Boca Junior yang dihuni oleh para pemain berkulit hitam, yang salah satunya adalah John Takor. Juga punggawa Persita Junaidi Abdullah.

Turnamen tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat kampung leweung gede dan sekitarnya, karena mereka bisa melihat suguhan pertandingan yang menarik. Dan yang menarik lainnya dari turnamen tersebut, adalah total hadiahnya yang mencapai angka 100 juta.
Antusis warga menyaksikan Tarkam berhadiah 100 juta
Nominal 100 juta sangat fantastis untuk ukuran sepak bola level tarkam, terlebih diadakan di kampung Leweung Gede yang notabene tingkat perekonomina masyarakatnya masih tergolong rendah. Bukan cuma itu, kondisi lapangan yang jauh dari standar lapangan sepak bola level desa sekalipun, akses masuk ke lapangan tersebut juga tidak nyaman karena tanahnya yang becek.

Ada tiga akses menuju lapangan remsul tempat diadakannya kompetisi kalau dari arah stasiun tenjo, satu lewat kecamatan belok kiri arah babakan, bisa juga kita lewat jalan raya cilaku kemudian belok kanan menuju kecamatan, atau masuk ke jalan PNPM dari samping SMPN 1 Tenjo.
serasa di luar negeri melihat para pemain kulit hitam semua
Yang manrik perhatian saya ketika masuk dari SMPN 1 Tenjo disitu ada bangunan Masjid yang belum jadi yang setelah nanya-nanya katanya itu sudah lama, proses pembangunannya tersendat lantaran kurangnya biaya. Saya pikir, uang 100 juta rasanya cukup untuk menyelesaikan bangunan Masjid tersebut.

Lha, dari ngomongin bola kok malah kemana-mana? Maksud saya, betapa luar biasanya sponsor kompetisi sepak bola tersebut sampai berani mengeluarkan kocek 100 juta hanya untuk sebuah kompetisi level tarkam. Coba kalau kocek sebanyak itu dialokasikan untuk pembangunan wilayah, minimal membantu pembangunan sarana ibadah yang terbengkalai tadi pasti itu lebih bermanfaat.
Lihat, kondisi lapangan yang tak sesuai dengan total hadiah
Tapi sudahlah, yang jelas kompetisi sepak bola dengan total hadiah 100 juta tersebut sudah menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Tenjo sudah lebih baik, atau minimal sekarang kita tahu, bahwa di desa Tenjo ternyata ada "bos" yang sangat dermawan. Nanti kalau ada keperluan untuk masyarakat kita bisa menjadikan bos tersebut sebagai donatur.

Update:
Sayang open tournamen tersebut berakhir kurang manis, sebab hadiah uang yang seharusnya dibagikan langsung sesudah pertandingan final ternyata si Bos malah kabur, dan tentu berbuntut ricuh antara panitia dan tim yang berhak dengan hadiah tersebut. Wal hal ketua panita mesti berurusan dengan polisi, dan bersyukur jam 3 pagi masalah bisa diselesaikan.



Share: