Demo Warga Tenjo Menuntut Perbaikan Jalan Raya Tenjo

Hari ini ada Demo Warga Tenjo Menuntut Perbaikan Jalan Raya Tenjo, konsentrasi demi di sekitar jalan raya Tenjo tepat di belokan Kp. Blok Jambu sampai pertigaan ternak menuju Kp. Baru. Aksi demo berlangsung dari pagi hingga malam hari ini. Aksi demo berupa pemblokadean jalan menggunakan material seperti bangku, dahan pohon, dan pohon yang ditumbangkan ke jalan. Lantaran aksi warga tersebut lalulintas mati total, kendaraan umum terpaksa harus mencari alternatif lain untuk menuju lokasi tujuan. Aksi ini tentu mengganggu warga yang akan bepergian menggunakan angkutan umum yang biasa melintasi jalan raya tenjo sekitar blok jambu tersebut, terutama pengguna angkutan lintas provinisi seperti KJU dan Bulan jaya. Tapi parahnya kondisi jalan yang rusak, jika terus dibiarkan tanpa ada tanda-tanda akan diperbaiki pemerintah, tentu menjadi alasan kuat warga untuk turun menuntut perbaikan dengan caranya sendiri.

Demo Warga Tenjo Menuntut Perbaikan Jalan Raya Tenjo
Kondisi jalan raya Tenjo memang sudah lama rusak parah. Kondisi jalan yang rusak parah tersebut tentu sangat mengganggu, banyak sekali pengguna yang harus blepotan lumpur lantaran terpleset dan jatuh ke lumpur. Maklum kondisi jalan apalagi setelah hujan tak ada bedanya dengan bumbu pecel.

Kekesalan warga mungkin membludak setelah sekian lama, tak ada respon dari pihak pemerintah untuk merencanakan perbaikan. Minimal ada rencana, sehingga warga tahu bahwa pada tanggal sekian akan ada perbaikan. Ini tidak, sepertinya pemerintah baik pemerintah desa, kecamatan, apalagi yang jauh disana pemerintah kabupaten bogor, sepertinya adem ayem saja.
Warga Tenjo Menuntut Perbaikan Jalan
Sudahlah.... toh warga sudah turun kejalan. Kalau pun pemerintah akhirnya turun memperbaiki jalan tersebut, tapi ini menjadi cela buat mereka, untuk perbaikan fasilitas umum saja mesti harus demo terlebih dahulu. Tidak cepat tanggap, tidak cekatan untuk memenuhi hak warganya. PR buat kepala desa yang masih muda, yang mestinya bisa lebih gesit dan respon terhadap kondisi fasus dan fasum wilayah yang dipimpinnya. Walau jalan raya adalah ranah pemerintah kabupaten, atau mungkin provinsi, tapi minimal usulannya dari pemerintah desa. Begitupun dengan pemerintah kecamatan yang mestinya juga tanggap dengan kondisi wilayahnya.

Mudah-mudahan demo warga ini menjadi pelajaran untuk semuanya, terutama untuk aparat pemerintahan. Bahwa hari ini, saat ini adalah era dimana masyarakat bisa bersuara keras untuk menuntut haknya. Kalau sudah bersatu dan turun kejalan, apa saja bisa terjadi....................

Share: