"macet menunggu silang kereta di stasiun tenjo" |
Bagi yang pernah jalan-jalan ke daerah tenjo, kebetetulan melintasi stasiun tenjo dan kebetulan pula sedang ada persilangan kereta apai (perwis) pasti mengalami yang namanya macet. Biasanya persilangan kereta tersebut memakan waktu antara 15 sampai 40 menit bahkan bisa lebih. Hal tersebut tentu berdampak pada kondisi lalu lintas kendaraan bermotor yang hendak melintas, maka tak dielakan lagi antrian panjang akan terlihat hingga ratusan meter.
Ini sudah menjadi pemandangan rutin di perlintasan stasiun tenjo tersebut. Dan sampai saat ini belum ada penanganan serius mengenai hal tersebut, entah dari pihak pemerintah daerah maupun pengelola stasiun dan PT.Kereta Api tentunya. Padahal jika dibiarkan terus kondisi seperti itu tentu sangat merugikan pengguna jalan raya tenjo yang akan bepergian bai ke arah kali deres maupun ke arah jasinga.
Untuk menghindari kemacetan yang terlalu lama, biasanya pengendara yang sudah tahu wilayah tenjo, akan mempergunakan jalan alternatif. Jalan alternatif tersebut adalah jalan PNPM yang melintasi kampung cipare, blok empang, sukarido dan tembus di SMU Hidayatul Ikhwan sukasirna. Tapi memilih menggunakan alternatif jalan ini juga mengandung resiko, karena nantinya akan melewati perlintasan kereta apai yang kondisinya sangat berbahaya yaitu perlintasan di kampung suka rido, karena medanya menurun dan berada tepat diantara belokan sehingga kereta yang datang susah terlihat, hal tersebut akan sangat membahayakan.
Barita mengenai jalan raya lainya
Jalan raya tenjo yang menuju arah solong selalu rusak. Titik-titik yang memprihatinkan tersebut berada di sekitar belokan kampung blok jambu, tegal pondoh, turunan solong.
Jalan di titik yang disebutkan tadi sangat membahayakan pengendara. Jalan tersebut selalu rusak diakibatkan oleh air yang kalau musim hujan akan menggenangi titik-titik tersebut. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya saluran air di pinggir jalan, sehingga air ketika hujan akan langsung tumpah ke jalan.
Jalan di sekitar tenjo yang rusak lainya adalah jalan di wilayah batok, babakan, rajeg sampai salimah. Jalan di wilayah tersebut malah sangat memprihatinkan, dan jika musim hujan seperti di jalan tenjo sekitar solong akan terlihat seperti "empang".
Pemerintah daerah khususnya kabupaten bogor, semestinya tanggap terhadap kondisi jalan tersebut. Dan segera mengambil tindakan yang tepat, bukan malah membiarkanya begitu saja. Dan sebaiknya merasa malu dengan jalan di wilayah tetangga yaitu tangerang. (gak punya malu kali?)