Lagi, Gizi Buruk di Kecamatan Tenjo| Saya tersentak ketika membaca wall facebook, salah seorang teman saya menulis tentang gizi buruk di kecamatan Tenjo yang dibahas di TV One. Sungguh bukan sebuah berita yang menyenangkan, dan ini menambah citra suram tentang kesehatan di Kecamatan Tenjo.
Kasus serupa pernah saya temui di media online, yaitu Wirya bocah yang juga di diagnosa mengidap penyakit gizi buruk. Dan sekrang bertambah lagi daftar penyandang gizi buruk di Kecamatan Tenjo, setelah Wirya ternya masih ada Ratna gadis kecil ini juga di diagnosa menderita gizi buruk.
Dan ternyata Ratna, merupakan kasus penyandang gizi buruk yang keempat. Dan tahun ini sudah tercatat sebanyak 7 penyandang gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Tenjo.
Seperti yang saya kutip dari portalkbr.com/
Kasus gizi buruk yang sering melanda golongan masyarakat miskin ini memang kerap terjadi di Bogor, terutama di wilayah Kecamatan Tenjo.
Pada tahun ini, pihak rumah sakit mencatat lebih dari tujuh orang penderita gizi buruk dari wilayah tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah yang tidak mendapatkan penanganan medis dari rumah sakit umum hanya karena dari golongan tidak mampu.
Sungguh ini sebuah potret suram bagaimana kondisi kesehatan di Kecamatan Tenjo, dan ini menjadi PR bagi Dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan yang semestinya lebih sigap menangani kasus ini bukan malah dari lembaga kemanusiaan seperti LKC Dompet Dhuafa.
Pertanyaanya, apakah camat selaku pimpinan wilayah kecamatan Tenjo mengetahui kejadian ini? Ini yang menjadi pertanyaan besar, kenapa setelah Wirya ternyata muncul lagi kepermukaan kaus Ratna?
Wirya semestinya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh dinas terkait di wilayah Tenjo, dan segera melakukan inveksi ke wilayah-wilayah yang disinyalir memungkinkan terjadinya kasus serupa.
Rasanya malu, kalau ingat proses Pilkades tahun kemarin yang begitu "jorjorannya" para calon kades membagi-bagikan uang kepada warga sementara ternyata kasus gizi buruk sendiri yang menimpa warganya malah luput dari perhatian.
Ratna Ditemani Ibunya saat di Rumah Sakit (Foto: Yudhi Maulana/Okezone) |
Dan ternyata Ratna, merupakan kasus penyandang gizi buruk yang keempat. Dan tahun ini sudah tercatat sebanyak 7 penyandang gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Tenjo.
Seperti yang saya kutip dari portalkbr.com/
Kasus gizi buruk yang sering melanda golongan masyarakat miskin ini memang kerap terjadi di Bogor, terutama di wilayah Kecamatan Tenjo.
Pada tahun ini, pihak rumah sakit mencatat lebih dari tujuh orang penderita gizi buruk dari wilayah tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah yang tidak mendapatkan penanganan medis dari rumah sakit umum hanya karena dari golongan tidak mampu.
Sungguh ini sebuah potret suram bagaimana kondisi kesehatan di Kecamatan Tenjo, dan ini menjadi PR bagi Dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan yang semestinya lebih sigap menangani kasus ini bukan malah dari lembaga kemanusiaan seperti LKC Dompet Dhuafa.
Pertanyaanya, apakah camat selaku pimpinan wilayah kecamatan Tenjo mengetahui kejadian ini? Ini yang menjadi pertanyaan besar, kenapa setelah Wirya ternyata muncul lagi kepermukaan kaus Ratna?
Wirya semestinya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh dinas terkait di wilayah Tenjo, dan segera melakukan inveksi ke wilayah-wilayah yang disinyalir memungkinkan terjadinya kasus serupa.
Rasanya malu, kalau ingat proses Pilkades tahun kemarin yang begitu "jorjorannya" para calon kades membagi-bagikan uang kepada warga sementara ternyata kasus gizi buruk sendiri yang menimpa warganya malah luput dari perhatian.