Ngobrol-ngobrol di watung kopi, ngobrolin peta wilayah kabupaten Bogor. Seperti diskusi komisi di DPR saja tapi beda kelas, yang ini kelasnya kelas rakyat jelata. Lantaran wacana pembentukan kabupaten Bogor barat yang nihil, banyak yang berwacana lagi, katanya Tenjo akan masuk wilayah peta kabupaten Tangerang. Ini katanya dari selentingan kaum minoritas yang diskusinya di warung kopi dan pangkalan ojek atau ngobrol-ngobrol ala masyarakat biasa saja, bahwa desa Tenjo secara teritori memang lebih dekat ke Kabupaten Tangerang dibanding ke Kabupaten Bogor sana.
Kalau ngitung ongkos, jika kita ada kepentingan misalnya yang mesti diselesaikan di tingkat kabupaten, membuat kartu kuning misalnya. Ke Kabupaten Tangerang lima menit juga nyampe, tapi kalau ke Kabupaten Bogor itu perjalanan seharian. Jadi ongkosnya berlipat-lipat besarnya , belum lagi waktu yang terbuang hanya untuk perjalanan saja, capeknya. Makanya banyak obrolan-obrolan yang mengatakan Tenjo itu lebih enak kalau ikut ke Kabupaten Tangerang saja.
Pertanyaanya, mungkinkah Desa Tenjo bisa masuk ke bagian Kabupaten Tangerang?
Mungkin saja, kalau ada kesepakatan antara pemerintahan kabupaten Bogor dengan kabupaten Tangerang. Tentu untuk itu mesti ada proses yang cukup panjang, diskusi, riset, pengajuan dan lain sebagainya yang urusannya dengan kebijakan politik masing-masing daerah tadi.
Yah.....kita tunggu saja, apakah obrolan dan diskusi rakyat jelata kami-kami ini yang "omprekan" di warung kopi misalnya, apakah cuma jadi obrolan dan wacana saja, atau ini cikal bakal diskusi di tingkat yang lebih tinggi lagi, DPRD misalnya... mudah-mudahan wakil rakyat di kabupaten Bogor sana melihat peta wilayah perbatasan ini dan memikirkan prospek kedepannya untuk lebih baik lagi... kalau tidak, mungkin Kabupaten Tangerang sudah siap "memelihara" wilayah Tenjo ini...
0 komentar:
Posting Komentar