Photo Di Depan Portal Rel Stasiun Tenjo Sehabis Silang Kereta Tiga Kali

Photo ini saya dapat saat ngantri macet di palang pintu perlintasan kereta api Stasiun Tenjo. Menunggu hampir satu jam dengan suasana terik, mantep pokoknya gimana rasanya menunggu silang kereta dibawah teriknya matahari, pasti kalau pak kepala stasiun ngalamin juga bilang "haduuuh". Kadang saking keselnya para pengendara kerap ngedumel, termasuk saya.

Waktu itu kereta silang tiga kali dengan durasi yang cukup lama. Dan setelah hampir satu jam "ngejedok" dibawah panasnya matahari, akhirnya perlintasan pun dibuka, dan seperti pada photo yang saya abadikan, para pengendara tumpah ke rel, pasti judulnya macet.


Melihat banyaknya pengendara yang tumpah ruah, saya hampir gak percaya bahwa itu terjadi di kecamatan Tenjo, kecamatan terluar di kabupaten daerah tingkat dua bogor. Di daerah terluar aja seperti ini, bagaimana di kota ya?
Share:

5 komentar:

  1. Punten kang.
    Saya orang cilaku dan sekarang tinggal di tangerang. Beberapa waktu lalu saya pulang kampung dan keliling daerah tenjo.
    Saya mohon artikel/informasi mengenai plang plang tanah atas nama suatu PT. (saya lupa nama pt nya) yang bertebaran luas di daerah cilaku, babakan, lame-pasir kelenci, pospol, cinyompok dan sekitarnya.

    Kayakya daerah kita udah dimakan kota kang.
    Miris sama masyarakat dan alam.
    Daerah kita di tangan pemerintah setempat aja ga di perdulikan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakatnya.
    Ini malah mau di makan sama kota.
    Kita tau sendiri lah gimana pembangunan oleh sebuah pengembang swasta.
    "CAPITALISM"

    BalasHapus
  2. Punten kang.
    Saya orang cilaku dan sekarang tinggal di tangerang. Beberapa waktu lalu saya pulang kampung dan keliling daerah tenjo.
    Saya mohon artikel/informasi mengenai plang plang tanah atas nama suatu PT. (saya lupa nama pt nya) yang bertebaran luas di daerah cilaku, babakan, lame-pasir kelenci, pospol, cinyompok dan sekitarnya.

    Kayakya daerah kita udah dimakan kota kang.
    Miris sama masyarakat dan alam.
    Daerah kita di tangan pemerintah setempat aja ga di perdulikan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakatnya.
    Ini malah mau di makan sama kota.
    Kita tau sendiri lah gimana pembangunan oleh sebuah pengembang swasta.
    "CAPITALISM"

    BalasHapus
  3. begitulah. dan kita gk bisa berbuat apa pa kang. korporat itu lebih berkuasa krena punya sglanya. termasuk membeli pemerintahan...

    BalasHapus
  4. waduh itu tidak jauh beda dengan pintu kereta yang ada di kabasiran parung panjang. yang juga sering macet bahkan menimbulkan korban jiwa

    #SaveParungPanjang

    BalasHapus
  5. Hadiir.. Orang tegal pondoh :)

    BalasHapus