Kampung Pasir Madang Di Kecamatan Tenjo Akan di Bedah

Kampung Pasir Madang Di Kecamatan Tenjo Akan di Bedah| Warga kampung  Pasir Madang, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor kondisinya sungguh memprihatinkan. Infrastruktur jalan yang sebagian rusak parah, tidak adanya akses  pelayanan kesehatan Puskesmas, serta listrik mengakibatkan masyarakatnya hidup dalam keterbatasan.

Namun anehnya ketika Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mendadak menjenguk warga di kampung tersebut, Minggu (7/7) aparat mulai lurah, camat meyakini Mensos bahwa kekurangan warga akan segera terealisasi secepatnya.

Diakui  Mensos, Kampung Pasir Madang, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor termasuk desa tertinggal. Kemiskinan dan ketertinggalan masih menjadi pekerjaan rumah semua pihak, padahal wilayah yang dekat dengan Ibukota RI ini tidaklah jauh.

Melihat kondisi desa ini, Kemensos akan lakukan bedah kampung. Kesulitan air serta jalan kita akan koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk akses jalan yang rusak.

Begitu pula  Program Nasional Pemberdayaan Mandiri (PNPM) akan direalisasikan dalam waktu dekat karena banyak sekali program bantuan pemerintah.

Apalagi di sini ada sekitar 20-an rumah yang kondisinya tidak layak huni. Tentunya rumah yang aladin alias atap, lantai dan dindingnya tidak layak.

Menurut Mensos, peluang bantuan pemerintah sangatlah banyak. Terlebih kenaikan BBM, pemerintah memberikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dimana warga miskin dapat sekaligus menikmati Bantuan Langsung Sementara Mandiri (BLSM),  Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Ketika ditanya Mensos kepada salah satu warga Artaya (40) yang rumahnya termasuk tidak layak huni, ia mengaku, tidak mendapat BLSM. Hal senada diungkapkan salah seorang relawan dari Ikatan Relawan Seluruh Indonesia (IRSI), Ibu Uun, kondisi warga di kampung ini ibarat “Papuanya” Kabupaten Bogor.

“Serba minim, tidak ada bantuan. Kondisinya sangat parah ketika saya bantu akses warga untuk mendapatkan kesehatan, pendidikan dan lainnya. Warga yang sakit ibarat nyawanya terbatas, karena belum sampai ke pelayanan kesehatan keburu meninggal,” ujar ibu Uun.

Ia berharap, pemerintah baik pemda maupun pusat benar-benar mau membantu kesulitan warganya. Karena serba terbatas dan tidak adanya penyuluh di segala aspek kehidupan, warga bertahan hidup ala kadarnya.

repost dari harianterbit.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar